Monday, October 29, 2018

KELOMPOK 3 PENGANTAR AKUTANSI


PROSES PENCATATAN KE JURNAL DAN BUKU JURNAL
a.   Analisis transaksi dan jurnal
Dalam akuntansi, proses pencatatan selalu dimulai dengan menganalisis transaksi yang terjadi dalam perusahaan. Analisis ini mengandung pengertian bahwa seorang akuntan harus dapat menentukan pengaruh dari masing-masing transaksi terhadap akun. Pada tahapan ini, seorang akuntan sudah selayaknya memiliki pemahaman yang baik mengenai definisi/pengertian dari aset, kewajiban, ekuitas, prive, pendapatan, dan beban yang semua itu merupakan akun utama laporan keuangan. Setelah transaksi dianalisis, langkah selanjutnya adalah mencatat kandungan informasi yang ada pada setiap transaksi ke dalam jurnal (tentu setelah kandungan informasi tadi diterjemahkan ke dalam akun-akun).

Transaksi dicatat kedalam jurnal secara kronologis, yaitu berdasarkan urutan waktu terjadinya transaksi. Jurnal akan memperlihatkan pengaruh terhadap akun dalam bentuk debet kredit. Lewat prosedur debet kredit inilah kita dapat melihat kenaikan ataupun penurunan atas saldo masing-masing akun terkait.

Jurnal dibedakan menjadi dua, yaitu jurnal umum dan jurnal khusus. Jurnal umum dibuat atas transaksi yang tidak dicatat dalam jurnal khusus.contoh transaksi yang akan dicatat dalam jurnal umum adalah transaksi retur pembelian,retur penjualan, serta transaksi pembelian peralatan dan perlengkapan kantor secara kredit. Jurnal koreksi, jurnal penyesuaian, dan jurnal penutup tergolong kedalam jurnal umum.

            Jurnal khusus dibagi menjadi :
Ø Jurnal penjualan, digunakan untuk mencatat seluruh transaksi penjualan barang dagangan ke pelanggan secara kredit.untuk transaksi penjualan barang dagangan ke pelanggan secara kredit. Untuk transaksi penjualan barang dagangan  yang dilakukan secara tunai akan dicatat dalam jurnal penerimaan kas.
Ø Jurnal pembelian, digunakan untuk mencatat seluruh transaksi pembelian barang dagangan dari supplier secara kredit. Untuk transaksi pebelian barang dagangan yang dilakukan secara tunai akan dicatat dalam jurnal pebayaran kas.
Ø Jurnal penerimaan kas, digunakan untuk mencatat seluruh transaksi penerimaan kas. Penerimaan kas langsung dari pelanggan dalam transaksi penjualan barang dagangan secara tunai dan penerimaan kas dari hasil penagihan piutang akan dicatat dalam buku jurnal ini.contoh lainnya adalah penerimaan kas dari hasil pinjaman serta penjualan tunai peralatan dan perabot kantor yang tidak terpakai.
Ø  jurnal pembayaran kas, digunakan untuk mencatat seluruh transaksi pengeluaran kas. Pebayaran kas langsung ke supplier dalam transaksi pembelian barang dagangan secara tunai, pengeluaran kas untuk pelunasan hutang serta pembelian peralatan dan perlengkapan kantor secara tunai akan dicatat dalam buku jurnal ini.
b.    Contoh Soal Berupa Ilustrasi
Berikut ini adalah serangkaian transaksi yang terjadi pada kantor akuntan Publik Drs. Thomas Nelson selama bulan pertama operasionalnya, yaitu bulan februari 2008 :
1 Februari : Tn. Thomas menyetor uang kas ke dalam perusahaan sebagai modal awal sebesar Rp. 30.000.000,-
2 Februari :  Dibayar sewa kantor untuk bulan februari sebesar Rp.7.000.000,-
2 Februari : Dibeli peralatan kantor berupa komputer seharga Rp.14.000.000,-. Dalam hal ini, perusahaan membayar tunai Rp.10.000.000,- dan sisanya akan dibayar dikemudian hari.
3 Februari : Dibeli tunai perabot kantor berupa meja dan kursi seharga Rp.3.000.000,-
4 Februari : Dibeli tunai perlengkapan kantor berupa kertas print dan alat tulis kantor seharga Rp.1.400.000,-
11 Februari : Diterima kas dari klien, PT.Langga Internusa, atas jasa konsultasi sistem akuntansi klien sebesar Rp.1.850.000,-
13 Februari : Dibayar sebagian hutang atas transaksi tanggal 2 februari yang lalu, yaitu sebesar Rp.1.500.000,-
16 Februari : Diterima kas dari klien, PT.Wahana Mandiri, atas jasa penyusunan laporan keuangan tahun 2007 yang lalu sebesar Rp.2.000.000,- sedangkan sisanya sebesar Rp.1.500.000,- baru dilunasi oleh klien dalam jangka waktu dua mingu kemudian.
19 Februari : Dibeli tambahan perlengkapan kantor berupa kertas print secara kredit sebesar Rp.400.000,-
25 Februari : Dibayar gaji karyawan sebesar Rp.2.000.000,-
27 Februari : Dibayar utang atas transaksi tanggal 19 Februari yang lalu.
28 Februari : Dibayar beban utilitas berupa pemakaian listrik dan telepon sebesar Rp.250.000,-  
Tanggal
Nama akun
COA
DR
KR
1 Februari
Kas
Modal Thomas
1.1
3.1
30.000.000
30.000.000
2 Februari
Beban sewa kantor
    Kas
5.3
1.1
7.000.000
7.000.000
2 Februari
Peralatan kantor
    Kas
    Utang
1.7
1.1
2.1
14.000.000
10.000.000
4.000.000
3 Februari
Perabot kantor
    Kas
1.8
1.1
3.000.000
3.000.000
4 Februari
Perlengkapan kantor
    Kas
1.4
1.1
1.400.000
1.400.000
11 Februari
Kas
Pendapatan usaha
1.1
4.1
1.850.000
1.850.000
13 Februari
Utang
    Kas
2.1
1.1
1.500.000
1.500.000
16 Februari
Kas
Piutang usaha
Pendapatan usaha
1.1
1.2
4.1
2.000.000
1.500.000
3.500.000
19 Februari
Perlengkapan kantor
    Utang
1.4
2.1
400.000
400.000
25 Februari
Beban gaji
    Kas
5.1
1.1
2.000.000
2.000.000
27 Februari
Utang
    Kas
2.1
1.1
400.000
400.000
28 Februari
Beban Utilitas
    Kas
5.4
1.1
250.000
250.000

C.     Buku Besar
Setelah transaksi dianalisis dan dicatat kedalam jurnal, langkah selanjutnya adalah mem-posting setiap saldo akun yang terdapat pada jurnal kedalam buku besar untuk masing-masing akun. Intinya adalah bahwa setiap saldo akun yang masih “tercerai berai” dalam jurnal akan diakumulasi kedalam buku besar sesuai masing” akun. Nantinya, buku besar untuk masing-masing akun ini akan memperlihatkan secara terperinci mengenai setiap perubahan yang ditimbulkan dari seluruh transaksi yang terjadi selama periode akuntansi. Dengan kata lain, buku besar untuk masing-masing akun merupakan rincian akumulasi saldo akun terkait yang terdapat dalam jurnal. Pemahaman yang mendalam mengenai saldo normal dan makna debet kredit akun sangatlah dibutuhkan dalam proses penyusunan buku besar. Buku besar dibuat dengan urutan akun seperti yang tercantum pada bagian perkiraan( chart of accounts), yang dimulai dengan akun neraca ( kas, piutang usaha, dan seterusnya).
                   Sebagai contoh: buku besar kas akan memuat secara terperinci saldo awal, mutasi debet, mutasi kredit, dan saldo akhir. Mutasi debet yang terdapat dalam buku besar kas meupakan rincian pemindahan bukuan dari seluruh transaksi penerimaan kas yang telah dicatat dalam jurnal, demikian juga mutasi kredit yang terdapat dalam buku besar kas merupakan rincian pemindah bukuan dari seluruh transaksi pengeluaran kas yang telah dicatat dalam jurnal.
                   Buku besar dibedakan menjadi dua, yaitu buku besar umum dan buku besar pembantu.untuk perusahaan yang sudah computerized system, proses posting dari jurnal kebuku besar tidak lagi dilakukansecara manual tetapi akan langsung terposting secara oyomatis lewat program komputer.buku besar umum selalu dibuat atas seluruh akun laporan keuangan.
                  
                    Tidak semua akun memerlukan buku besar pembantu.perusahan biasanya akan membuat buku besar pembantu hanya khusus untuk akun piutang dagang dan utang dagang.buku besar pembantu diperlukan untuk merinci saldo yang terdapat dalam buku besar umum. Bayangkan saja dalam sebuah perusahaan dagang yang dimana transaksi penjualan barang dagangan dilakukan ke banyak pelanggan, demikian juga perusahaan melakukan transaksi pembelian barang dagangan dari banyak supplier. Dengan adanya buku besar pembantu yang mencatat tagihan ke asing-masing pelanggan dan yang mencatat utang ke masing-masing supplier, akan lebih memudahkan bagi perusahaan untuk mengontrol saldo keseluruhan piutang dagang dan utang dagang. Total jumlah saldo dari keseluruhan masing-masing buku besar pembantu harus sama dengan jumlah saldo yang tertera dalam buku besar umum.

d.    Pencatatan kedalam buku besar
Dengan menggunakan data transaksi kantor akuntan publik Drs. Thomas Nelson diatas, berikut adalah buku besar umum yang dibuat :

1.1   Kas
Tanggal
Keterangan
Ref.
Debet
Kredit
Saldo
1 Febr.
Setoran Tn.Thomas

30.000.000

30.000.000
2 Febr.
Bayar sewa kantor
Beli komputer


7.000.000
10.000.000
23.000.000
13.000.000
3 Febr.
Beli meja dan kursi kantor


3.000.000
10.000.000
4 Febr.
Beli kertas print dan alat tulis


1.400.000
8.600.000
11 Febr.
PT. Langga internusa

1.850.000

10.450.000
13 Febr.
Bayar utang


1.500.000
8.950.000
16 Febr.
PT. Wahana Mandiri

2.000.000

10.950.000
25 Febr.
Bayar gaji bulan februari


2.000.000
8.950.000
27 Febr.
Bayar utang


400.000
8.550.000
28 Febr.
Bayar Utilitas


250.000
8.300.000

1.2   Piutang Usaha
Tanggal
Keterangan
Ref.
Debet
Kredit
Saldo
16 Febr.
PT. Wahana Mandiri

1.500.000

1.500.000

1.4Perlengkapan kantor
Tanggal
Keterangan
Ref.
Debet
Kredit
Saldo
4 Febr.
Kertas print dan alat tulis

1.400.000

1.400.000
19 Febr.
Kertas print

400.000

1.800.000



1.7 Peralatan Kantor
Tanggal
Keterangan
Ref.
Debet
Kredit
Saldo
2 Febr.
Komputer

14.000.000

14.000.000

1.8 Perabot kantor
Tanggal
Keterangan
Ref.
Debet
Kredit
Saldo
3 Febr. 
Meja dan Kursi

3.000.000

3.000.000

2.1 Utang
Tanggal
Keterangan
Ref.
Debet
Kredit
Saldo
2 Febr.
Beli komputer


4.000.000
4.000.000
13 Febr.
Bayar utang komputer

1.500.000

2.500.000
19 Febr.
Beli kertas print


400.000
2.900.000
27 Febr.
Bayar utang kertas print

400.000

2.500.000

3.1 Modal Tn.Thomas
Tanggal
Keterangan
Ref.
Debet
Kredit
Saldo
1 Febr.
Setoran tunai

30.000.000

30.000.000

1.1   Pendapatan Usaha
Tanggal
Keterangan
Ref.
Debet
Kredit
Saldo
11 Febr.
PT.Langga Internusa


1.850.000
1.850.000
16 Febr.
PT. Wahana Mandiri


3.500.000
5.350.000

5.1 Beban Gaji
Tanggal
Keterangan
Ref.
Debet
Kredit
Saldo
25 Febr.
Gaji Karyawan Februari

2.000.000

2.000.000


5.3 Beban Sewa Kantor
Tanggal
Keterangan
Ref.
Debet
Kredit
Saldo
2 Febr.
Sewa kantor bulan februari

7.000.000

7.000.000
5.4 Beban Utilitas
Tanggal
Keterangan
Ref.
Debet
Kredit
Saldo
28 Febr
Listrik dan telpon februari

250.000

250.000